Pertanyaan:
Assalamu ‘Alaikum, afwan mau tanya, dalam adab bepergian Rasulullah
menganjurkan pada pagi hari dan hari Kamis, mengapa ustadz? (dari
085652140xxx, di Singkawang, Kalbar)
Jawaban:
Wa ‘Alaikum Salam wa Rahmatullah wa Barakatuh.
Bismillah wal
Hamdulillah wash Shalatu was Salamu ‘Ala Rasulillah wa ‘Ala Aalihi wa Ashhabihi
wa Man waalah, wa ba’d:
Benar, Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam memilih keluar pada hari Kamis ketika
perang Tabuk, sebagaimana riwayat berikut:
Ka’ab
bin Malik Radhiallahu ‘Anhu, bercerita:
أَنَّ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ يَوْمَ الْخَمِيسِ فِي غَزْوَةِ تَبُوكَ
وَكَانَ يُحِبُّ أَنْ يَخْرُجَ يَوْمَ الْخَمِيسِ
Bahwasanya Nabi Shallallahhu
‘Alaihi wa Sallam keluar saat Perang
Tabuk pada hari Kamis, dan Beliau menyukai keluar (bepergian) pada hari Kamis. (HR.
Bukhari No.2950)
Riwayat lain dari Ka’ab bin Malik Radhiallahu
‘Anhu juga:
ان رسول الله صلى
الله عليه و سلم كان إذا أراد أن يسافر لم يسافر الا يوم الخميس
Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
jika hendak safar, Beliau tidak bersafar melainkan pada hari kamis. (HR.
Ahmad No. 27178. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: shahih. Lihat Ta’liq
Musnad Ahmad No. 27178)
Ada pun keutamaan bepergian pada waktu dhuha,
karena Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah mendoakan keberkahan
padanya.
Dari Shakr Al Ghamidi Radhiallahu
‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
اللَّهُمَّ بَارِكْ
لِأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا وَكَانَ إِذَا بَعَثَ سَرِيَّةً أَوْ جَيْشًا
بَعَثَهُمْ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ وَكَانَ صَخْرٌ رَجُلًا تَاجِرًا وَكَانَ
يَبْعَثُ تِجَارَتَهُ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ فَأَثْرَى وَكَثُرَ مَالُهُ
“Ya Allah Berkahilah umatku pada pagi
hari mereka”. Dan jika ingin mengutus sariyah (kelompok kecil untuk mengintai musuh, pen) atau pasukan, Beliau mengutus mereka pada
permulaan siang (pada waktu Dhuha). Dan Shakhr adalah seorang pedagang, dan Dia mengirim utusan
dagangnya pada permulaan siang, hingga ia menjadi kaya dan mendapat harta yang
banyak. (HR. At Tirmidzi No. 1212,
katanya: hadits ini hasan. Abu Daud No. 2606, Abu Daud berkata: “Dia
adalah Shakr bin Wada’ah.” Ibnu Majah
No. 2236, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 18237. Ahmad No. 15557.
Syaikh Al Albani berkata: “Hadits ini shahih, dihasankan oleh At Tirmidzi,
dishahihkan oleh Ibnu Hibban, dan kuatkan oleh Ibnu Abdil Bar, Al Mundziri, Al Hafizh
Ibnu Hajar, dan As Sakhawi.” Lihat Shahih Abi Daud No. 2345)
Sebenarnya tidak ada
keterangan khusus, apa sebab Beliau menyukai bepergian di hari Kamis pagi, para
ulama Islam pun tidak ada yang memastikan hal itu, mereka menjawab masalah ini
dengan mengatakan barangkali, bisa jadi, dan mungkin. Namun, jika
kita melihat berbagai hadits shahih, kita akan dapati keutamaan dan keberkahan
hari Kamis. Itulah barangkali yang menyebabkan Beliau Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam memilih sebagai waktu untuk bepergian. Tetapi, hal ini
bukan kewajiban, sebab Beliau juga pernah bepergian pada hari Sabtu,
sebagaimana disebutkan oleh Imam Al Munawi Rahimahullah, bahkan juga
pada hari Jumat sebagaimana dikatakan oleh Imam Ibnu Sirrin dan Al Hasan Rahimahumallah
Sebagaimana telah
diketahui, hari Kamis memiliki beberapa keutamaan, yakni:
-
Hari dibukanya
pintu-pintu surga
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda:
تُفْتَحُ أَبْوَابُ
الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ
لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ
شَحْنَاءُ فَيُقَالُ أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ
حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا
“Pintu-pintu Surga
dibuka pada hari Senin dan Kamis, maka
saat itu akan diampuni semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu
apapun, kecuali seseorang yang antara dirinya dan saudaranya terjadi
permusuhan. Lalu dikatakan: ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini
sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai
keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap orang ini sampai keduanya
berdamai.” (HR. Muslim No. 2565, Al Bukhari dalam Adabul Mufrad No.
411, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 6626)
-
Hari
diperiksanya amal manusia
Dari Abu Hurairah Radhilallahu ‘Anhu, bahwa
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
تُعْرَضُ أَعْمَالُ النَّاسِ فِي كُلِّ
جُمُعَةٍ مَرَّتَيْنِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ
Diperiksa
amal-amal manusia pada setiap Jumat (baca: setiap pekan) sebanyak dua kali;
hari senin dan hari kamis. (HR.
Muslim No. 2565)
-
Hari disunahkan untuk berpuasa
Dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha,
katanya:
إن رسول الله صلى الله عليه و سلم كان
يصوم شعبان وكان يتحرى صيام يوم الخميس والإثنين
Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam berpuasa Sya’ban, dan begitu semangat berpuasa pada hari
Kamis dan Senin. (HR. Ahmad No. 24584. Syakh Syu’aib Al Arnauth mengatakan:
shahih. Lihat Ta’liq Musnad Ahmad No. 24584)
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu,
katanya:
تُعْرَضُ
الْأَعْمَالُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي
وَأَنَا صَائِمٌ
Amal-amal manusia diperiksa setiap
hari Senin dan Kamis, maka saya suka ketika amal saya diperiksa saat saya
sedang berpuasa. (HR. At Tirmidzi No. 747, katanya: hasan gharib.
Syaikh Al Albani mengatakan: shahih. Lihat Shahih wa Dhaif Sunan At
Tirmidzi No. 747)
Nah, jika seseorang melakukan safar pada hari
Kamis dan juga shaum saat
itu, maka dia telah mengumpulkan dua alasan dikabulkannya doa.
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ
الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ
“Ada
tiga doa yang dikabulkan: Doa orang yang dizalimi, doanya musafir, dan
doa orang tua untuk anaknya.” (HR. At Tirmidzi No. 1905, 3448, katanya: hasan. Abu Daud No. 1536, Ibnu Majah No. 3862, dan
ini menurut lafaz At Tirmidzi. Syaikh Al Albani menghasankan dalam berbagai
kitabnya, seperti Shahihul Jami’ No. 3030, 3031, 3032, 3033. Shahih
wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 1905. Shahih wa Dhaif Sunan Abi Daud No.
1536, Shahih wa Dhaif Sunan Ibni Majah No. 3862, Shahih At Targhib
wat Tarhib No. 1655, 2226, 3132. As Silsilah Ash Shahihah No. 596)
Dari Abu Hurairah Radhiallahu
‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الصَّائِمُ حَتَّى
يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوم
Ada
tiga manusia yang doa mereka tidak akan ditolak: 1. Doa orang yang berpuasa
sampai dia berbuka, 2. Pemimpin yang adil, 3. Doa orang teraniaya. (HR.
At Tirmidzi No. 2526, 3598, katanya: hasan. Ibnu Hibban No. 7387, Imam Ibnul
Mulqin mengatakan: “hadits ini shahih.” Lihat Badrul Munir, 5/152.
Dishahihkan oleh Imam Al Baihaqi. Lihat Shahih Kunuz As sunnah An Nabawiyah,
1/85. Sementara Syaikh Al Albani mendhaifkannya. Lihat Shahih wa Dhaif Sunan
At Tirmidzi No. 2526)
Ada pun berpuasa ketika safar adalah
boleh saja jika tidak memberatkannya. Dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma, katanya:
لا تعب على من صام ولا من أفطر. قد صام رسول الله صلى الله عليه
وسلم، في السفر، وأفطر.
“Tidak ada kesulitan bagi orang yang berpuasa,
dan tidak ada kesulitan bagi yang berbuka (tidak puasa).
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah berpuasa dalam safar dan
juga berbuka.” (HR. Muslim No. 1113)
-
Hari disebarkannya Ad Dawwab (hewan)
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu,
bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
وَبَثَّ فِيهَا الدَّوَابَّ يَوْمَ
الْخَمِيسِ
Allah membanyakkan Ad Dawwab di
bumi pada hari Kamis.(HR. Muslim No. 2789)
Demikianlah. Wallahu A’lam
Pandangan Ulama
Sebagian
ulama ada yang memberikan penjelasa rahasia dan hikmah kenapa Nabi Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam menyukai bepergian pada hari Kamis.
Imam
Al Munawi Rahimahullah berkata:
لأنه يوم مبارك أو
لأنه أتم أيام الأسبوع عددا لأنه تعالى بث فيه الدواب في أصل الخلق فلاحظ الحكمة
الربانية والخروج فيه نوع من بث الدواب. الواقع في يوم المبدأ أو أنه إنما أحبه لكونه وافق الفتح له والنصر
فيه أو لتفاؤله بالخميس على أنه ظفر على الخميس وهو الجيش ومحبته لا تستلزم
المواظبة عليه فقد خرج مرة يوم السبت ولعله كان يحبه أيضا كما ورد في خبر آخر
اللهم بارك لأمتي في سبتها وخميسها
Karena hari itu adalah hari penuh
berkah atau karena saat itu hari pengujung pada jumlah hari dalam sepekan, dan
karena Allah Ta’ala membanyakan Ad Dawwab pada hari itu. Sehingga Beliau
bisa memperhatikan hikmah rabbaniyah ini, dan keluar pada hari itu menjadi
salah satu jenis penyebaran makhluk sebagaimana pada awal penciptaannya. Atau,
bisa jadi Beliau menyukainya karena hari itu bertepatan dengan hari Fath
(Penaklukan Mekkah) dan kememangannya, atau karena keoptimisan Beliau terhadap
hari Kamis, karena Beliau dimenangkan pada hari Kamis, yaitu memang atas
pasukan. Kesukaan Beliau ini tidak menjadi kewajiban, karena Beliau pernah
sekali pergi pada hari Sabtu, dan barang kali Beliau juga menyukai bepergian
pada hari Sabtu. Sebagaimana diriwayatkan pada sebuah hadits: “Ya Allah
berkahilah umatku pada hari Sabtu dan Kamisnya.” (Faidhul Qadir, 5/264)
Imam Abu Thayyib Syamsul ‘Azhim Abadi Rahimahullah
mengatakan:
قال في الفتح لعل
سببه ما روي من قوله صلى الله عليه و سلم بورك لأمتي في يوم الخميس وهو حديث
ضعيف قال وكونه يحب الخروج يوم الخميس لا
يستلزم المواظبة عليه لقيام مانع منه وقد ثبت أنه صلى الله عليه و سلم خرج لحجة
الوداع يوم السبت كذا في النيل
Berkata Al Hafizh dalam Al Fathul,
barangkali sebabnya adalah apa yang disabdakan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam: umatku diberkahi pada hari Kamis. Hadits ini lemah. Beliau juga
berkata: “Kesukaan nabi bepergian di hari Kamis bukan menunjukkan wajib dan
terlarang selain hari itu. Telah shahih bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
pergi pada haji Wada’ pada hari Sabtu. Demikian juga dikatakan dalam Nailul
Authar.” (Aunul Ma’bud, 7/190. Lihat juga Fathul Bari, 6/113)
Imam Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dari Imam
Muhammad bin Sirin dan Imam Al Hasan Al Bashri, tidak mengapa bepergian pada
hari Jumat, bahkan Ibnu Asy Syihab Az Zuhri menyebutkan bahwa Nabi Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam bepergian pada hari Jumat. (Lihat Al Mushannaf Ibnu
Abi Syaibah, 2/105)
Sekian. Wallahu A’lam bish Shawwab
Wa Shallallahu ‘Ala Nabiyyina Muhammadin wa
‘Ala Aalihi wa Ashhabihi ajmain.
No comments:
Post a Comment