Pertanyaan:
Assalamu ‘Alaikum .., Afwab Ustadz ana pernah dengar hadits: “Seseorang di
atas agama kawan dekatnya.” Itu status haditsnya gimana ustadz? Dan maksudnya
apa? (dari 085710526xxx)
Jawaban:
Wa ‘Alaikum Salam wa Rahmatullah wa Barakatuh.
Bismillah wal
Hamdulillah wash Shalatu was Salamu ‘ala Rasulillah wa ‘ala Aalihi wa
Ashhabihhi wa Man waalah wa ba’d:
Hadits yang antum maksud adalah, dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu,
bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
الرَّجُلُ عَلَى دِينِ
خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
Seorang laki-laki di
atas agama sahabat dekatnya, maka
hendaknya seseorang di antara kalian melihat kepada siapa dia bersahabat.
Hadits ini
diriwayatkan oleh:
-
Imam Abu Daud
dalam Sunan-nya, Kitabul Adab Bab Man Yu’maru An Yujaalisa, No.
4833
-
Imam At
Tirmidzi dalam Sunan-nya, Kitab Az Zuhd ‘an Rasulillah Bab Maa Jaa’a
fi Akhdzil Maal bihaqqihi, No. 2378
-
Imam Ahmad
dalam Musnad-nya No. 8417, dengan lafaz: “Al Mar-u (seseorang) ‘ala
diini khalilih ...dst”
-
Imam Al Hakim
dalam Al Mustadrak-nya No. 7320, dengan lafaz: “Al Mar’u ‘ala diini
khalilih ...dst”
-
Imam Al
Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 9436
-
Imam Alauddin
Al Muttaqi Al Hinda dalam Kanzul ‘Ummal, No. 24777
-
Imam ‘Abdu
bin Humaid dalam Musnad-nya No. 1431
Hadits ini dihasankan oleh Imam At Tirmidzi. (Lihat
Sunan At Tirmidzi No. 2378), dishahihkan oleh Imam An Nawawi. (Lihat
Riyadhush Shalihin, Hal. 139), Imam Al Hakim dan Imam Adz Dzahabi
mengatakan: “Shahih, Insya Allah.” (Al Mustadrak ‘alash Shahihain No.
7320), Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: “Isnadnya jayyid
(baik).” (Ta’liq Musnad Ahmad No. 8471), Syaikh Al Albani
mengatakan: “hasan.” (Lihat Shahihul Jami’ No. 3545, As
Silsilah Ash Shahihah No. 927, )
Khaliil artinya kekasih, jamaknya akhilla. Jadi, khaliil lebih dari
sahabat dan posisinya sangat spesial.
Maksud hadits ini
adalah bahwa kualitas agama seseorang, baik dan buruknya, baik dari sisi pemahaman
dan pengamalan, tergantung keadaan sahabat dekatnya. Jika sahabatnya itu shalih, maka dia akan terkena imbas baiknya pada kehidupan
dan kepribadiannya, begitu juga sebaliknya.
Oleh karena itu, jadikanlah standar bagusnya agama sebagai parameter
dalam memilih sahabat dekat, agar
seseorang mendapatkan pengaruh
baik dari kebagusan agama kawan dekatnya.
Syaikh Abdul Muhsin Al
‘Abbad Al Badr Hafizhahullah menjelaskan:
يعني: أن الإنسان إذا صار خليلاً
ومصاحباً لإنسان فإنه يكون مثله في أخلاقه وفي صفاته وفي عبادته. وقوله: (فلينظر
أحدكم من يخالل) أي: أنه لا يختار إلا الخليل الطيب، ومن يكون عوناً له على
الطاعة، ولا يختار خليلاً يكون عوناً له على المعصية
Yaitu bahwasanya jika
manusia telah menjadi teman dekat dan sahabat bagi manusia lain, maka dia akan menjadi
sepertinya dalam akhlak, sifat, dan ibadah. Sabda nabi (maka hendaknya
seseorang memperhatikan dengan siapa dia bersahabat) yaitu hendaknya jangan
memilih teman dekat kecuali yang baik, orang yang bisa menolongnya dalam
ketaatan, dan jangan memilih teman dekat yang justru menolongnya dalam maksiat. (Syarh Sunan
Abi Daud, 28/2)
Semoga hadits ini menjadi pelajaran bagi kita
semua untuk memperhatikan agama seseorang sebagai standar kelayakan dalam
bersahabat dan berteman.
Demikian. Wallahu A’lam.
Wa Shallallahu ‘Ala
Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala Aalihi wa Ashhabihi ajmain.
No comments:
Post a Comment